Instagramming

Makna Syair Pengantar Tidur Orang Kampar

"Setiap Lirik lagu memiliki makna seperti bagaimana bunga-bunga indah ini memiliki tujuannya di Muka Bumi ini" - Riyan Al Fajri

Ahola… apa kabar kawan-kawan? Kali ini saya ingin menerjemahkan sebuah lagu dari suku saya. lagu ini senantiasa disenandungkan ayah dan ibu saya ketika saya kecil. Istilahnya, ini adalah lagu nina bobok. Bukan sembarang lagu, namun lagu yang dirancang untuk menopang akhlak sang bayi agar terbiasa untuk mencintai orang tuanya.

Namun, saya hanya menerjemahkan liriknya sahaja. Kalau ingin tahu bagaimana irama nya, silahkan datangi saya. insya allah akan dinyanyikan untuk yang meminta.

Ada pula beberapa kata yang saya tidak mengerti.  Adapun yang menyebabkan saya tidak mengerti adalah penggunaan kata tersebut telah jarang saya temui pada abad ini. mungkin apabila pembaca ada yang memahami makna dari kata-kata tersebut, tentu lah saya berharap pembaca bisa menyempurnakan tulisan ini.

Setelah saya menerjemahkan lagu ini, saya akan menceritakan nilai-nilai yang terkandung dalam syair pengantar tidur ini. jadi baca sampai habis ya.

Bait I
Hek Lola.....nak kutang Baghendooo....
Tampuoong nak sayak..baa' bulu....
Dongau sayang nak amak ba'anghanduu....
pauubek hati nak wakotuu indhu...
(Hek lola… nak, kutang berenda
Tempurung yang sayak berbulu
Denger sayang nak ibu bernyanyi
Obat hati dikala rindu)

Bait II
Hek Lola nak lolok la..loloook
Lolok la nak piciong kan mato....
kadang kadang nak..ati ko ibo...
iduik ma mangaii nak makan
(Hek lola na tidur lah tidur
Tidur lah nak tutuplah mata
Kadang-kadang hati ini iba
Hidup berusaha untuk makan)

Bait III
Ambiok se'ek na obahlah paku...
nak bulioh toa'ang nak jalan ka somak
awak keciok nak elok lah laku...
nak bulio sayang nak ughang di awak
(Ambil pelitan -saya tidak tahu terjemah “na obahlah paku”
Agar bisa terang jalan ke semak
Kamu kecil baik-baiklah perilaku
Agar bisa sayang orang ke awak)

reff:
Kok badamak nan didamak ughang
batanam mutan diunjukkannyo
Kok ba' mamak nak di mamak ughang
yang bukan bukan ditunjuokkannyo
(kalau –badamak- yang –didamak- orang
Bertanam rambutan di dulukannya
Kalau berpaman di paman orang
Yang bukan-bukan ditunjukkannya)

Bait IV
Hek lola nak lolok la lo lolo..
amak baghandu nak..pa ' ilang ibo
(Hek lola nak tidur lah tidur
Ibu bernyanyi nak… penghilang iba)

Bait V
da'i danau na ka bangkinang....
singgah sa bontou nak di ayu tiyi.....
Kok marantau nak sawang la godhang..
kalau buyuong nak Iduik kan mati....
(Dari danau ingin ke bangkinang
Singgah sebenatar di air tiris
Kalau merantau ingin jadi orang besar
Kalau buyung ingin hidup kan mati jua)

Bait VI
ambiok seweknah amboik nan godang
nak yo dapek lawuok sam ambuong
Buyuong kociok nak copeklah godang
nak bulioh dapek nak amak balinduong
(Saya tidak mengerti bait ini
Saya tidak mengerti bait ini
Buyung kecil cepatlah besar
Agar bisa menjadi tempat ibu berlindung)

Bait VII
Hek lola nak piciongkan matoo....
amak baghandu nak sampai dii...siko
(Hek lola nak tutuplah mata
Ibu bernyanyi nak sampai disini)

Adapun makna dari lagu ini adalah:

Bait I
Ini  adalah intro dari syair ini. tidak ada makna khusus pada bait ini. namun bait ini menceritakan bahwa bernyanyi adalah salah satu cara mengobati rasa rindu. Rasa rindu ini bisa ditujukan pada orang tua kita. Posisinya adalah pelantun syair ini sedang meninabobokkan anaknya dan mengingat orang tua nya yang dulu melakukan hal yang sama dengan nya saat ini.

Bait II
Pada bait ini, diceritakan bahwa Iduik mangaii nak makan. Artinya, hidup susah untuk makan. Ini menceritakan kondisi kehidupan yang susah. Sang pelantun syair menceritakan ini pada anaknya.

Bait III
Bait ini menceritakan bagaimana baiknya kita hidup. Disebutkan bahwa Awak keciok nak elok lah laku. Artinya kita yang masih kecil ini, mulai lah baik-baik dalam berperilaku. Baik akhlak nya. Agar orang-orang bisa sayang ke kita. Ini semacam harapan agar sang anak bisa menjadi orang yang baik budi pekertinya.

Reff
Mamak dalam suku Kampar dimaknai sebagai paman atau saudara laki-laki ibu yang menjadi pengampu bagi sang anak. Pada prakteknya, Paman biasanya menjadi tempat bertanya, berbagi dan sekaligus wali. Paman memiliki peran penting dalam keluarga besar. Posisi mereka adalah penggerak keluarga. Mereka menjadi pelindung bagi seluruh anggota keluar besar.

Pada reff ini diceritakan bahwa apabila ingin memiliki paman, ya jangan mencari paman diluar keluarga. Paman adalah saudara laki-laki dari ibu. Merekalah tempat sharing anak lelaki, tempat mengadu, dll. Bukan menjadikan orang lain sebagai paman dan menceritakan masalah keluarga. Yang bukan-bukan ditunjuokkannyo. Artinya, bisa jadi yang tidak boleh diceritakan, yang diceritakannya. Sehingga rahasia keluar terbuka ke keluarga lain.

Bait IV
Ini bait menyatakan bahwa lagu ini adalah penghilang iba

Bait V
Bait ini menceritakan bahwa pada nantinya sang anak akan berniat merantau untuk menjadi orang besar. Ingat lah, bahwa kita kan mati jua. Jadi kaya bukan tujuan akhir. ketika masa merantau itu sampai, silahkan merantau. Jadilah orang besar. Tapi jika waktunya hampir sampai, pulang lah ke kampung halaman.

Bait VI
Anak-anak tumbuh dan berkembang. Menjadi besar, menjadi manusia yang lebih baik. semakin cepat dewasa semakin baik. sang anak bisa melindungi ibu lebih cepat. Makna pada bait ini adalah anak seharusnya bisa menjadi tempat ibu bertumpu di usia tua. Bait ini menegaskan kewajiban anak pada ibunya.

Bait VII
Ini adalah bait penutup lagu ini. ia menyampaikan, amak baghandu sampai disiko…

Semoga bermanfaat. Insya allah, lain waktu akan saya sharing nilai-nilai yang ditanamkan oleh Ayah dan Ibu saya sebagai warisan dari suku saya. Semoga pula ini tetap menjadi budaya yang akan selalu kita wariskan kepada anak-cucu kita nantinya.

Note:
ORANG OCU HARUS HAFAL LAGU INI.
kalau belum hafal, hafalkan dari hari ini.

Komentar

Postingan Populer