Everything happens for a reason
Everything happens for
a reason
Tidak peduli seberapa keras kamu
berusaha menjadi yang lebih baik, kadang hasilnya tidak selalu baik. Meski
semua risiko sudah kamu bagi seminimal mungkin, isi kepala orang tidak pernah
sama. Orang akan melihat hal yang berguna bagi dirinya, kamu dengan segala
upayamu bila tidak berguna baginya langsung, tentu tidak akan mendapat tempat
yang baik dalam penilaiannya.
Hidup memang tidak pernah adil,
kawan.
Kamu seharusnya lebih ikhlas dan
membiarkan karma mengambil alih. Toh, apa-apa yang baik yang kamu perjuangkan,
akan kembali dalam bentuk kebaikan padamu. Setidak-tidaknya, kamu mencoba,
mereka tidak. Setidak-tidaknya, badanmu lelah, mereka tidak. Setidak-tidaknya,
mereka mengeluh, kamu tidak. Setidak-tidaknya, mereka pergi, kamu tidak. Kamu belum
menyerah pada mereka.
Hidup ini adalah perjalanan,
kawan. Perjalanan yang semestinya kamu nikmati dan rasakan pengalamannya, bukan
masalah yang harus kamu temukan semua solusinya. Kamu perlu merasakan gagal,
penting untuk pernah tersakiti, dan butuh untuk tidak dihargai. Karena gagal
akan menjadikan pijakanmu untuk meninggi. Sakit akan mengajarkanmu menjadi
bijak. Perasaan tidak dihargai akan mendidikmu untuk menghargai bahwa setiap
manusia adalah penting dengan perannya masing-masing.
Kamu pula tak perlu menggenggam
terlalu erat pasangan atau rekanmu untuk memastikan keberadaanmu diakui disekitar
mereka. Genggamlah, peganglah, namun jangan terlalu erat. Kamu harusnya
seriring, bukan menggiring. Kamu kan harusnya bersama, bukan bersatu. Bersama,
kita bisa merasakan hangatnya sama-sama. Bersatu, kita akan memaksa satu sama
lain untuk menyesuaikan keinginan kita.
Kamu juga harusnya hanya perlu
menerima. Menolak, menyangkal, Cuma bikin kamu lelah karena tidak semua hal
baik mesti mendapatkan “terima kasih”. Tidak
semua hal buruk pula yang orang lain lakukan padamu akan terlontarkan kata “maaf”.
Namun bukan berarti kamu bisa berhenti dari menolong mereka untuk terus
bahagia, bukan?
Pemikiranmu tidak akan selalu
sama dengan mereka, itu bagian dari cinta.
Kan Tuhan itu menciptakan cinta biar yang beda-beda bisa menyatu dan bersama, bukan?
Kamu tidak perlu menunjukkan
hasil kerjamu, lelahmu, dan keringatmu kepada siapapun loh, karena satu hal
yang paling pantas kamu lakukan tentang hidupmu adalah menikmati semua hasil
yang kamu usahakan.
Lakukan apa yang bisa kamu
lakukan, dimanapun dan kapanpun. Ini hidupmu, lakukan yang kamu suka dan
lakukan itu sesering mungkin. Kehidupan ini seimbang, kawan. Barangsiapa hanya
memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa yang memandang pada
penderitaannya saja, dia sakit. Waktu hidupmu sedikit, apa kamu ingin hanya
menjadi orang gila atau sakit saja? Kamu harusnya bisa menjadi orang yang
menikmatinya, bukan?
Lakukan bagianmu yang kamu bisa, biarkan Tuhan melakukan bagian yang kamu tidak bisa.
Kamu tidak akan bisa
membahagiakan semua orang. Berdoalah. Karena sejauh-jauh jarak pada hati dan
langkah, doa pasti akan menggapainya, Tuhan mu pastikan akan mendekatkannya.
Yang pasti, jangan pernah
menyesal untuk pernah berjuang. Tunggu sampai mereka yang kamu perjuangkan
memahamimu. Tunjukkan. Kalaupun pada penantian perjuanganmu itu kamu tidak
mendapatkannya datang padamu, setidak-tidaknya, kamu telah belajar tentang
caranya berjuang. Tidak semua yang kita inginkan harus terjadi seketika. Kita tidak
hidup di negeri dongeng.
Tapi perjuanganmu untuk yang kamu tunggu itu, dia atau mereka, adalah analogi yang paling tepat dari kata-kata “telah berjuang”, “telah bersama”, “telah bahagia”, bagi mereka. Bagimu? Adalah pelajaran mencintai yang paripurna yang tidak akan bisa kamu ulang lagi untuk kesekian kalinya.
Kamu pun nantinya akan merasakan
sendiri. Kesepian mungkin akan berkunjung tapi tak akan lama. Ia sudah tahu
bahwa kamu punya teman, yaitu dirimu sendiri yang berjuang itu. Kamu sudah
melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan menjaga perasaan mereka. Kini saatnya,
kamu ingat bahwa perasaanmu juga perlu dijaga. Sakit kadang, tentang berjuang
dan dilupakan. Namun dimasa depan, kamu
bisa lihat dan ingat bekas lukamu itu, lalu tersenyumlah. Kamu pernah sekuat
itu melaluinya.
Meski orang bilang bahagia itu
sebenarnya sederhana. Ketika yang dirindu, merindukanmu. Ketika yang
diperjuangkan, memperjuangkanmu. Tapi kadang rindu dan perjuangan tidak
sesederhana itu.
Everything happens for a reason
Kamu hanya perlu tetap berjuang
Kamu hanya perlu tetap bertahan
Kamu hanya perlu menikmati
perjuanganmu
Tuhan tidak pernah diam, kawan.
Komentar
Posting Komentar