How I Lose 20 Kg Weight in 3 Months
I am not there yet, but I am closer than I was Yesterday
Saat berat 81.5 kg |
Saat Berat 99.8 kg |
11 Januari 2021, ceritanya, saya diajak istri ke mall. Sebelum berangkat dia tanya mall mana yang ada fasilitas fitness nya di sekitar Ciputat - Bintaro. I said, "BxC dan Lotte Bintaro". So, beliau memutuskan untuk ke Lotte Bintaro.
Setelah sampai di Mall, kita duduk di J-Co memesan Latte dan Coklat. 45 menit duduk, saya ajak balik. Istri tidak mau balik. Dia tidak mau balik sebelum saya daftar gym. Dengan perdebatan yang cukup hangat, akhirnya, sebagai suami mengalahlah saya. Saya naik ke lantai 2 dan bertanya. Di situ ada Celebrity Fitness.
Karena istri saya tidak mau pulang sebelum saya daftar, ya saya daftar. Saya dapat fasilitas dengan biaya tambahan 6 kali sesi dengan personal trainer (PT) yang berlaku selama 45 hari ke depan.
So this is the starting point !
Besoknya saya datang ke gym dan mulai dipandu oleh PT latihan awal. 60 menit jatahnya per pertemuan. Realitanya? Pertemuan pertama 30 menit saya sudah sesak napas. Oh ya, btw PT mengukur kualitas lemak dan otot kita pakai Tanita.
Hasil saya lumayan bikin Shock.
BMI 32. Sudah masuk ke Obesitas Level I. Berat, ditimbangan rumah 99.8 kg. Di Tanita, terukur 104 kg. Visceral fat yang normal nya 1 - 12, saya berada di 18. Btw visceral Fat ini adalah lemak yang berada disekitar organ vital tubuh. Kelebihan visceral fat, sangat berbahaya bagi kesehatan. Lemak total saya terukur 34 kg lebih. Kalori konsumsi harian 1900 Kalori.
Periode Januari - Februari 2021, saya latihan ke Gym 3 x dalam seminggu. Saya seperti punya janji gitu dengan PT untuk minimal hadir di Gym 2 x dalam seminggu. Kalau bisa 5 x seminggu. Pendampingan dengan PT itu kira-kira kita set 1 x seminggu. 1 x didampingi, sisanya dalam minggu itu saya mengulangi latihan yang diberikan beliau.
Latihan dalam periode ini, bisa disebut light exercise. Saya berulang kali dilarang untuk lompat dan lari. PT (Kak wahyu) dan Kak Diana (sales) selalu kontrol saya latihan. Kalau saya udah naik treadmill dan lari, mereka mendekat bilang saya harus bisa tahan diri.
Suka dulu mas, suka dulu yang dibangun. Tidak perlu dipaksa diawal-awal. Olahraga ini butuh konsistensi biar langgeng dan memberi manfaat maksimal.
Kata mas Wahyu.
Yet, seperti kebanyakan lelaki berbadan besar lainnya. Makan adalah hobi kita. So, mengurangi makan seems impossible. Yet, PT memberikan saya konsep bahwa tidak masalah saya makan banyak, asal olahraga saya juga banyak. Ingat defisit kalori.
Dalam periode Jan-Feb 2021, berat saya 99.8 kg di timbangan rumah, hanya turun ke 96 kg. Memang, latihan pada periode ini lebih kepada pelumasan otot-otot saya yang sudah tidak terlalu kuat. Eh, tapi dalam latihannya kadang dipuji. PT memuji bahwa badan saya yang besar ini masih sangat dinamis.
Bulan Maret 2021, exercise ditambah dengan Kardio di Treadmill selama 45 - 60 menit per hari. Bedanya dari bulan-bulan sebelumnya, kecepatan yang sebelumnya hanya di 6 km/h, pada Maret ini sudah bisa saya naik turunkan ke 7 - 10 km/h. Kadang ya karena sesak kan turun ke 5 km/hr. Latihan yang sebelumnya 3 x seminggu, mulai jadi 5 x seminggu.
Lalu diakhir maret, Kak Diana yang melihat data program saya tidak pernah ikut kelas padahal daftar program kelas, menghampiri untuk mencoba kelas. Saat itu, kelas yang free adalah Kelas Body combat dengan Instruktur ka Brenda. Saya satu-satunya yang baru mencoba di kelas ini. Meski sebenarnya, di rumah, saya sering juga bodycombat pakai youtube. Hanya, selalu lemas di menit ke 15 - 20.
Latihan perdana itu, 60 menit. Setiap selesai 1 lagu, kak Brenda tanya saya apakah saya sanggup lanjut? Kalau tidak boleh istirahat atau dikurangi kekuatannya. Saya jawab lanjut terus. Walhasil, 60 menit selesai.
Disitu saya mulai memahami, bahwa latihan sendiri semangat juang nya kalah jauh saat latihan bareng-bareng. So, I have to join class to optimize my exercise
Sejak Maret - April 2021, saya selalu ikut 2 kelas per minggu. Dan, hanya kelas bodycombat. Sisanya, saya pakai latihan beban. Ketika itu latihan bebannya hanya 6 kg saja. April masuk, puasa. Setiap selesai buka, setiap hari, saya ikut kelas bodycombat dan DNA untuk hari selasa. Hingga Mei, penurunan berat badan saya ekstrim sekali. Di timbangan rumah dari 99.8 kg ke 90 kg.
Menuju Idul Fitri, berat badan saya bisa berada di 88 kg. Periode Mei - Juni 2021, badan saya seperti jenuh. Bodycombat serasa tidak menarik lagi. Untuk menghilangkan rasa jenuh itu, saya mulai ikut kelas lain seperti Yoga, Body Balance, Body Pump, Pilates. Badan saya menjadi lebih enak ketimbang sebelumnya. Pergeseran berat dari 88 kg, turun ke 84 kg. Setelah sebelumnya selama beberapa minggu pergerakan berat badan hanya di angka 88 - 90 kg.
7 Juni 2021, Ayah mertua saya meninggal dunia karena Covid-19. Saya pulang ke Riau. Saya di Riau dari tgl 7 - 16 Juni 2021. Sepulang ke Jakarta, berat badan sudah naik ke 88 kg. Dikarenakan kebijakan kantor yang mengharuskan saya isolasi mandiri s.d 14 hari ke depannya. Saya manfaatkan untuk memaksimalkan latihan. Beratpun turun dari 88 kg ke 83 kg.
Lalu PPKM datang, 3 Juli - 6 Juli 2021. Saya makan tidak terkendali. Naik ke 86 kg. 1 hari 1 kg naiknya. Mulai 7 - 26 Juli 2021, saya kembali mengurangi porsi makan menjadi setengah. Makan tetap 3 kali sehari, ngemil tetap. Hanya, semua porsi dibagi dua. Saya makan setengah porsinya. Latihan pun di set 3 x sehari dengan durasi latihan 30 menit. Kira-kira seperti ini :
- Latihan 1 (06.00) : Dance / Indoor Cycling 30 menit
- Latihan 2 (12.00) : Weight Lifting / Dance / Bodypump
- Latihan 3 (19.30 s.d selesai) : Bodycombat / Dance
Setelah latihan 6 Day On 1 Day Off dari 7 - 26 Juli 2021, ditambah s.d 31 Juli 2021. Per 1 Agustus 2021, berat saya persis diangka 80.80 kg.
Periode penurunan berat tertingginya hanya dari :
- April - Mei : Turun 9.8 kg (99.8 to 90)
- Mei - Juni : Turun 4 kg (88 to 84)
- Juli : Turun 6 kg (86 to 80 kg)
Sehat dulu yang utama, mengurus adalah bonusnya. Segar dulu yang kita dahulukan, seksi mengikuti belakangan #eh
Komentar
Posting Komentar